Profil Desa Karangaren
Ketahui informasi secara rinci Desa Karangaren mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Karangaren, Kutasari, Purbalingga. Mengupas pilar ekonomi dari industri kerajinan sapu glagah dan produksi camilan khas `seriping`, didukung oleh data demografi, kehidupan sosial, serta potensi pengembangan UMKM lokal.
-
Pusat Industri Ganda
Karangaren memiliki dua pilar ekonomi utama yang diwariskan turun-temurun, yakni sebagai sentra kerajinan sapu glagah dan produsen makanan ringan khas `seriping` yang berbahan dasar singkong.
-
Ekonomi Berbasis Komunitas
Perekonomian desa digerakkan oleh industri berskala rumahan yang melibatkan partisipasi luas dari masyarakat, termasuk kaum perempuan, yang menopang kemandirian ekonomi lokal.
-
Kepadatan Penduduk Tinggi
Dengan luas wilayah 1,22 km² dan dihuni lebih dari 3.000 jiwa, desa ini memiliki tingkat kepadatan yang tinggi, menunjukkan pemanfaatan lahan yang intensif untuk permukiman dan kegiatan ekonomi.

Di salah satu sudut Kecamatan Kutasari, terhampar sebuah desa yang denyut kehidupannya ditenun dari perpaduan ketekunan industri rumahan dan kesuburan lahan pertanian. Desa Karangaren, sebuah komunitas yang dinamis, telah lama dikenal sebagai salah satu pusat kerajinan sapu glagah yang berkualitas, sekaligus menjadi produsen camilan khas `seriping` yang gurih. Dengan etos kerja warganya yang tinggi dan pemanfaatan sumber daya lokal yang optimal, Karangaren menunjukkan potret desa yang mandiri, produktif dan berpegang teguh pada warisan ekonominya.
Sebagai bagian dari 14 desa di Kecamatan Kutasari, Karangaren memiliki karakter yang kuat. Desa ini bukanlah pusat pemerintahan, namun perannya dalam menyokong perekonomian kecamatan tidak dapat dipandang sebelah mata. Kehidupan warganya yang sebagian besar merupakan perajin dan petani menciptakan lanskap sosial-ekonomi yang unik. Di sini, aroma khas dari glagah yang dijemur berpadu dengan gurihnya singkong yang diolah, menjadi penanda dari dua pilar utama yang menopang kesejahteraan masyarakatnya.
Pilar Ekonomi: Industri Sapu Glagah dan Seriping
Kekuatan utama ekonomi Desa Karangaren bertumpu pada dua sektor industri rumahan yang telah diwariskan secara turun-temurun: kerajinan sapu glagah dan produksi makanan ringan `seriping`. Kedua industri ini menjadi identitas yang melekat erat dengan nama Karangaren.
1. Sentra Kerajinan Sapu Glagah Seperti beberapa desa lain di sekitarnya, Karangaren merupakan salah satu kantong produksi sapu glagah (atau sapu rayung) yang signifikan. Keahlian merangkai bunga tanaman glagah (Saccharum spontaneum) menjadi alat kebersihan berkualitas telah mendarah daging bagi sebagian besar warganya. Aktivitas ini menjadi pemandangan lumrah di banyak rumah, di mana para perajin, dari pria hingga ibu rumah tangga, dengan terampil memilah, mengikat, dan menjahit setiap helai gagang dan bunga glagah.
Industri ini tidak hanya bersifat subsisten, tetapi telah menjadi komoditas komersial yang penting. Sapu produksi Karangaren dipasarkan secara luas, menjangkau berbagai pasar tradisional di Kabupaten Purbalingga dan sekitarnya. Kualitasnya yang terkenal awet dan kuat membuat sapu Karangaren memiliki pelanggan setianya sendiri. Usaha ini secara efektif menyerap tenaga kerja lokal dan memberikan sumber pendapatan yang stabil bagi banyak keluarga.
2. Gurihnya `Seriping` Khas Karangaren Di samping sapu glagah, Karangaren juga dikenal sebagai produsen `seriping`, sebuah makanan ringan sejenis keripik yang terbuat dari singkong. Berbeda dari keripik singkong pada umumnya, seriping memiliki irisan yang sangat tipis dan rasa yang khas. Proses pembuatannya memerlukan keahlian khusus, mulai dari pemilihan singkong berkualitas, pengirisan manual yang presisi, hingga teknik penggorengan yang menghasilkan tekstur renyah sempurna.
"Membuat seriping ini butuh kesabaran, terutama saat mengirisnya agar bisa tipis merata," tutur seorang ibu perajin seriping di dapur rumahnya. "Ini sudah menjadi usaha keluarga sejak lama. Biasanya kami jual ke warung-warung terdekat atau ada pengepul yang datang langsung ke sini."
Seriping Karangaren telah menjadi salah satu oleh-oleh khas tidak resmi dari wilayah Kutasari. Usaha ini, meskipun berskala rumahan, memiliki kontribusi penting dalam diversifikasi ekonomi desa dan memberikan peran produktif bagi kaum perempuan.
Kondisi Geografis dan Tatanan Demografi
Desa Karangaren terletak di dataran yang relatif subur, sangat mendukung bagi budidaya tanaman singkong sebagai bahan baku utama seriping, serta komoditas pertanian lainnya. Letaknya yang tidak jauh dari pusat kecamatan memberikan akses yang cukup baik untuk pemasaran hasil industri dan pertaniannya.
Berdasarkan data resmi dan terbaru dari publikasi "Kecamatan Kutasari dalam Angka 2024" yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purbalingga, Desa Karangaren memiliki luas wilayah sebesar 1,22 kilometer persegi.
Di atas wilayah tersebut, tercatat jumlah penduduk Desa Karangaren pada akhir tahun 2023 sebanyak 3.013 jiwa. Dari kedua data ini, dapat dihitung tingkat kepadatan penduduk desa, yakni mencapai 2.470 jiwa per kilometer persegi. Angka kepadatan ini tergolong tinggi, menunjukkan bahwa area permukiman di desa ini cukup padat, berdampingan dengan lahan-lahan pertanian dan area penjemuran bahan baku kerajinan. Kode pos yang berlaku untuk Desa Karangaren dan seluruh wilayah Kecamatan Kutasari adalah 53361.
Kehidupan Sosial dan Tata Kelola Pemerintahan
Masyarakat Desa Karangaren hidup dalam tatanan sosial yang komunal dan harmonis. Semangat kerja keras dan kewirausahaan menjadi nilai yang dijunjung tinggi. Ikatan sosial antarwarga diperkuat melalui berbagai kegiatan rutin, seperti kerja bakti, arisan, dan pengajian.
Lembaga kemasyarakatan desa seperti PKK dan Karang Taruna memegang peranan penting. Kelompok PKK, misalnya, seringkali menjadi wadah bagi para perempuan perajin seriping untuk berbagi ilmu dan pengalaman, sementara Karang Taruna aktif dalam kegiatan kepemudaan dan sosial.
Pemerintahan Desa Karangaren, yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa, memiliki peran strategis dalam membina dan memfasilitasi potensi ekonomi lokal. Upaya-upaya seperti membantu akses permodalan bagi UMKM, memfasilitasi pelatihan untuk peningkatan kualitas produk, dan membantu membuka jaringan pemasaran baru menjadi fokus utama dalam program kerja pemerintah desa.
Dialog antara pemerintah desa dan masyarakat melalui forum musyawarah menjadi kunci untuk memastikan bahwa setiap program pembangunan yang dijalankan benar-benar menyentuh kebutuhan warga, khususnya para perajin sapu dan seriping yang menjadi tulang punggung ekonomi desa.
Tantangan dan Prospek Masa Depan
Sebagai desa yang bertumpu pada industri rumahan tradisional, Karangaren menghadapi beberapa tantangan. Di industri sapu glagah, persaingan dengan produk alat kebersihan modern buatan pabrik menjadi tantangan utama. Selain itu, ketersediaan bahan baku glagah yang kadang bersifat musiman juga dapat mempengaruhi kontinuitas produksi.
Di industri seriping, tantangannya terletak pada skala produksi yang masih terbatas dan pemasaran yang belum optimal. Peningkatan standar pengemasan agar lebih menarik dan higienis, serta pemanfaatan platform digital untuk penjualan, menjadi langkah yang perlu ditempuh untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Regenerasi perajin di kedua sektor juga menjadi isu penting agar keahlian ini tidak hilang ditelan zaman.
Meskipun demikian, masa depan Desa Karangaren terlihat cerah. Desa ini memiliki fondasi ekonomi yang otentik dan kuat yang berasal dari sumber daya dan keahlian lokal. Prospek pengembangannya sangat terbuka. Inovasi pada desain sapu agar lebih ergonomis atau memiliki nilai estetika bisa menjadi salah satu cara meningkatkan daya saing. Sementara untuk seriping, pengembangan varian rasa dan sertifikasi produk dapat meningkatkan nilai jualnya secara signifikan.
Dengan terus memperkuat kolaborasi antara pemerintah desa, kelompok usaha, dan seluruh warga, Desa Karangaren berpotensi besar untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang menjadi pusat industri kreatif berbasis kearifan lokal yang lebih besar dan lebih sejahtera.